Humor 17 tahun

Thursday, April 10, 2008

Menulis Kurang BH

Rini, siswi yang terkenal centil dan genit disuruh kedepan kelas oleh salah seorang guru favoritnya.

Guru: "Rini, maju ke depan dan coba tuliskan B-H-I-N-E-K-A T-U-N-G-G-A-L I-K-A."

Rini maju kedepan lalu menulis, I-N-E-K-A T-U-N-G-G-A-L I-K-A. Sambil tersenyum genit Rini kembali duduk.

Guru: "Lho Rin, BH nya dimana?"

Rini: "Maaf pak, BH nya ketinggalan di rumah."

Manula yang Berkhayal

Di sebuah panti jompo terdapat dua lelaki tua, Pak Mul dan Pak Trisno yang tinggal sekamar. Suatu hari ketika perawat memasuki kamar mereka, ia melihat Pak Mul beraksi seolah-olah sedang naik kereta.

"Tuittt, tuuittt, jess! jess! jess!", kata Pak Mul.

"Sedang apa Pak Mul?", tanya perawat.

"Saya sedang naik kereta mau ke Yogyakarta.", jawab Pak Mul.

"Baiklah, selamat jalan.", kata perawat.

Lalu ketika ia berpaling ke Pak Trisno, dilihatnya lelaki tersebut sedang bermasturbasi.

"Bapak lagi ngapain?", tanya perawat.

"Saya sedang berselingkuh dengan istrinya Pak Mul, mumpung ia lagi keluar kota."

Ibu Niup Bapak

Pada suatu malam sepasang suami istri sedang melakukan hubungan intim...

Ketika sedang asyik, tiba-tiba anak mereka yang baru berumur setahun terbangun dan bertanya kepada ibunya.

"Ibu lagi ngapain???..."

"Enggak, ibu cuma lagi ngempesin bapak!"

Lalu si anak tidur kembali.

Tetapi tak lama kemudian anak mereka bangun lagi dari tidurnya dan bertanya lagi kepada ibunya.

"Sekarang ibu lagi ngapain???..."

"Sekarang ibu lagi niup bapak karena tadi kekempesan!"

Adegan Perselingkuhan

Aku memeluknya erat... Menghirup bau tubuhnya.

Merasakan kehangatan kulitnya. Dan aku berbisik, "I love you".

Dia menggeliat. Membuka separuh matanya, tersenyum, dan mengecup dahiku.

"I love you more...", balasnya memelukku erat.

Tiba-tiba dia terlonjak, terhenyak, mengambil jam tangan di meja samping tempat tidur.

"Aku harus pergi, aku sudah terlambat!"

Aku menggeliat dengan malas, kecewa... Aku masih merindukannya... Merindukan kehangatannya.

Dia tahu. Dia memelukku dari belakang dan mengecup leherku.

"Lusa kita bertemu lagi di sini...", janjinya. Aku tersenyum. Bibir kamipun bertemu.

Hangat dan penuh cinta, Kurapikan dasinya, dan dia mengancingkan bajuku.

Kami pun meninggalkan kamar hotel dan pulang ke ISTRI masing-masing...